16.9 C
New York
Tuesday, September 30, 2025

Buy now

Penipuan Berbasis AI di Indonesia Melonjak 1.550 Persen

TEKNOBUZZ – VIDA mengungkapkan terjadi lonjakan signifikan pada kasus penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI) di sektor keuangan Indonesia.

Menurut Victor Indajang, Chief Operating Officer VIDA, terjadi Peningkatan drastis sebesar 1.550% yang semakin menekankan urgensi bagi industri keuangan untuk segera mengambil langkah proaktif dalam melindungi bisnis dan konsumen dari ancaman yang semakin kompleks.

“Lonjakan kasus penipuan berbasis AI ini menjadi peringatan tegas bagi kita semua. Jika tidak segera ditangani, kerugian finansial dan reputasi yang ditimbulkan akan semakin besar. Industri keuangan harus beradaptasi dan memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman ini,” tegasnya.

Victor Indajang, Chief Operating Officer VIDA

Penipuan berbasis AI di Indonesia mencakup berbagai metode canggih, termasuk:

  • Deepfake dan Penipuan Berbasis AI: Penjahat siber semakin sering menggunakan teknologi deepfake untuk menciptakan video, audio, dan gambar palsu yang realistis. Penyalahgunaan teknologi ini meningkat 700% secara global, memungkinkan pelaku menyamar sebagai individu lain atau memanipulasi sistem verifikasi, sehingga menimbulkan risiko keamanan yang signifikan.
  • Pengambilalihan Akun (Account Takeovers/ATOs): 97% bisnis di Indonesia melaporkan menghadapi upaya pengambilalihan akun, seringkali akibat kredensial yang dicuri melalui phishing dan pelanggaran data. Dari kasus tersebut, 76% mengakibatkan transaksi tidak sah atau pelanggaran data yang merusak stabilitas finansial dan reputasi perusahaan.
  • Penipuan Identitas Sintetis: Pelaku kejahatan menggunakan teknologi deepfake atau data yang dimanipulasi untuk menciptakan identitas sintetis. Sebanyak 56% bisnis di Indonesia mengalami jenis penipuan ini. Lembaga keuangan harus memperkuat verifikasi biometrik dan mengadopsi deteksi penipuan berbasis AI untuk menangkal risiko ini.

Baca juga: VIDA Ungkap Empat Tipe Penipuan Digital

VIDA menyerukan kepada seluruh pelaku industri keuangan untuk segera mengadopsi teknologi canggih dalam upaya melindungi diri dari ancaman penipuan berbasis AI. Kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan regulator diperlukan untuk membangun ekosistem keuangan yang aman dan tepercaya bagi semua pihak.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles