TEKNOBUZZ – SpaceX kembali mencetak tonggak sejarah luar angkasa setelah berhasil meluncurkan satelit Starlink ke-10.000 pada Minggu (20/10) waktu setempat. Mengutip laman Arstechnica, dua roket Falcon 9 yang diluncurkan dari Florida dan California menambah total 56 satelit baru ke jaringan internet global Starlink.
Dengan tambahan ini, jumlah keseluruhan satelit yang telah dikirim SpaceX ke orbit rendah Bumi mencapai 10.006 unit, menurut catatan astrofisikawan Jonathan McDowell. Peluncuran kedua dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, California, menjadi momen bersejarah ketika program Starlink resmi melampaui angka 10.000 satelit.
Setiap unit dirancang untuk memperluas jangkauan internet berbasis satelit, yang kini sudah dinikmati lebih dari 7 juta pelanggan di seluruh dunia, mencakup rumah, bisnis, dan layanan koneksi langsung ke smartphone. Kisah Starlink dimulai pada 2018 melalui dua prototipe awal bernama Tintin A dan Tintin B.
Setahun kemudian, SpaceX mulai mengorbitkan versi produksi massal dengan desain baru, awalnya membawa 60 satelit per peluncuran. Kini, karena ukuran dan kemampuan yang meningkat, Falcon 9 hanya dapat mengangkut 28 satelit per misi. Angka ini juga digunakan dalam peluncuran bersejarah kali ini.
Baca juga: Dua Tahun Beroperasi, Pemerintah Wajib Evaluasi Keberadaan Starlink
“Dari Tintin ke 10.000. Go Starlink, go Falcon, go SpaceX,” ujar Direktur peluncuran SpaceX saat Falcon 9 lepas landas dari California.
Sekitar satu jam setelahnya, 28 satelit berhasil ditempatkan di orbit setinggi 260 kilometer sebelum bergerak menuju orbit operasional di ketinggian 535 kilometer.
Menurut data McDowell, saat ini terdapat 8.680 satelit Starlink di orbit, dengan 8.664 di antaranya masih berfungsi dan 7.448 telah beroperasi penuh. Angka ini mencakup sekitar dua pertiga dari seluruh satelit aktif di dunia, menjadikan SpaceX pemilik dan operator hingga 70% dari total satelit fungsional yang ada di orbit Bumi.
Generasi terbaru satelit Starlink, yaitu V2 Mini, memiliki panel surya sepanjang 30 meter. SpaceX kini tengah menyiapkan versi V3 yang lebih besar dan akan diluncurkan mulai tahun depan, menggunakan roket Starship. Tak hanya soal jumlah, rekor lain juga dicetak melalui peluncuran ini.
Falcon 9 yang berangkat dari Florida sukses menjalani misi ke-31. Ini merupakan rekor tertinggi untuk satu roket yang sama.
SpaceX berencana meningkatkan sertifikasi roketnya agar mampu mencapai hingga 40 penerbangan per unit. Hingga pertengahan Oktober 2025, SpaceX telah mencatat 132 misi Falcon 9, menyamai total peluncuran tahun lalu.
Dengan jadwal padat di akhir Oktober, perusahaan milik Elon Musk ini hampir pasti akan memecahkan rekor baru sebagai keluarga roket paling produktif dalam sejarah penerbangan luar angkasa.