13.8 C
New York
Monday, November 10, 2025

Buy now

Nakivo Tunjuk MBT untuk Distribusi Solusi Backup and Replication

TEKNOBUZZ – PT Mega Buana Teknologi (MBT), perusahaan penyedia solusi IT terkemuka di Indonesia yang juga merupakan anak perusahaan dari CTI Group dipercaya NAKIVO, perusahaan penyedia layanan backup and replication asal Amerika Serikat untuk menghadirkan solusi yang aman, efektif dan efisien.

Kemitraan ini menurut Yuwono Pranata, President Director PT Mega Buana Teknologi (MBT) tidak hanya sebatas distributor resmi tetapi sebagai mitra berkelanjutan yang hadir dalam menyediakan solusi data backup & replication bagi para pelaku bisnis di Indonesia.

“Transformasi digital adalah masa depan bagi seluruh sektor industri, namun dibalik peluang besar tersebut, ancaman terhadap data menjadi tantangan yang tidak dapat dihindari. Solusi ini menjadi jawaban nyata bagi pelaku bisnis di Indonesia yang membutuhkan ketersediaan data tanpa kompromi, sekaligus memperkuat ketahanan digital perusahaan digital mereka” ujar Yuwono.

Sebagai perusahaan penyedia solusi backup, replication dan disaster recovery, NAKIVO dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis di Indonesia dengan teknologi yang modern dan dapat mendukung berbagai infrastruktur seperti ​​VM, cloud, hingga physical server.

Menurut Channel Partner Manager, NAKIVO Inc Tri Wulandari, solusi NAKIVO menghadirkan backup and replication yang tidak hanya efisien dan ringan, tetapi juga harga yang kompetitif, sehingga dapat digunakan oleh berbagai skala bisnis, mulai dari SMB (Small and Medium Business) hingga perusahaan besar di berbagai sektor.

“Dengan platform terpadu, NAKIVO memungkinkan proses backup, replication dan disaster recovery dilakukan lebih cepat, mudah, dan fleksibel, tanpa memerlukan investasi infrastruktur yang mahal. Hal ini membantu bisnis memastikan data penting tetap terlindungi, downtime dapat diminimalisir, dan keberlangsungan operasional tetap terjaga meskipun dihadapkan pada serangan siber,” jelas Wulan.

Seperti diketahui, di era digital ini ancaman siber tidak hanya lebih sering terjadi, tetapi juga semakin sulit terdeteksi karena pemanfaatan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning.

Ransomware, malware, serta serangan berbasis social engineering seperti phishing tetap menjadi jenis ancaman yang paling dominan di Indonesia. Namun, ancaman terhadap data tidak hanya datang dari serangan siber, melainkan juga dari faktor eksternal seperti force majeure atau kerusakan perangkat keras dapat mengancam data penting suatu perusahaan atau lembaga.

Ketika akses perusahaan atau organisasi terhadap data terganggu atau bahkan terputus, dampaknya sangat serius, mulai alur kerja terganggu, daya saing menurun, kinerja keuangan melemah, hingga menimbulkan kerugian reputasi dan penalti kepatuhan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa solusi backup & replication bukan sekedar lapisan perlindungan tambahan, tetapi merupakan fondasi utama dalam strategi ketahanan digital perusahaan. Dengan adanya solusi ini, data penting tetap tersedia meskipun terjadi serangan, gangguan, atau bencana, sehingga bisnis dapat terus beroperasi tanpa hambatan berarti.

Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sepanjang Januari hingga Juli 2025 tercatat 3,64 miliar serangan siber atau anomali trafik di Indonesia. Angka ini hampir menyamai total anomali dalam lima tahun terakhir.

Sekitar 83,68 persen merupakan serangan berbasis malware. Sisanya adalah unauthorized access dan serangan terhadap sistem sebesar 4,32 persen, serta eksploitasi sistem sebanyak 0,64 persen.

Data ini menegaskan perlunya strategi komprehensif yang tidak hanya fokus pada pencegahan kebocoran, tetapi juga memastikan ketersediaan data melalui backup & replication.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles