TEKNOBUZZ – Huawei kembali menggugat Transsion Holdings, yang merupakan perusahaan induk dari brand smartphone Infinix, Tecno, dan Itel, terkait dugaan pelanggaran paten di Eropa. Dikutip dari berbagi sumber, termasuk Gizmochina, dan Digitimes Asia gugatan ini diajukan di Pengadilan Paten Terpadu (Unified Patent Court) cabang Munich, Jerman, pada Juni 2025 lalu.
Huawei mengajukan gugatan hukum tersebut, karena diduga Transsion Holdings melanggar paten EP2725797, yaitu teknologi dekode video yang meningkatkan kualitas pemutaran video agar lebih lancar dan bebas distorsi.
Baca juga: ​Infinix HOT 60 Pro+ Meluncur di Indonesia, Langsung Sabet Rekor Dunia
Dua Gugatan yang Diajukan Huawei
Dalam gugatan yang dilayangkan Hauwei kepada Transsion Holdings, ada dua hal penting yang diajukan yaitu sebagai berikut:
1. Pelanggaran paten EP2725797
Teknologi dekode video ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas pemutaran video agar lebih lancar dan bebas distorsi. Huawei menilai Transsion Holdings menggunakan teknologi ini tanpa izin.
2. Penggunaan paten tanpa lisensi
Beberapa produk smartphone buatan Transsion, termasuk Infinix dan Tecno, diduga memakai hak paten Huawei secara ilegal.
Baca juga: Cobain HUAWEI MatePad 11.5 (2025), Cocok Banget Buat Daily Activity
Dampak bagi Infinix dan Tecno
Jika Huawei memenangkan gugatan ini, konsekuensinya bisa sangat besar bagi Transsion. Sejumlah analis global memprediksikan beberapa dampak yang mungkin terjadi setelah Huawei melayangkan gugatan kepada Transsion Holdings.
– Pembayaran biaya lisensi atau denda dalam jumlah besar.
– Pembatasan penjualan smartphone Infinix dan Tecno di Eropa.
– Menurunnya reputasi brand Transsion Holdings, termasuk Infinix dan Tecno di mata konsumen maupun mitra bisnis.
– Terhambatnya inovasi produk karena fokus perusahaan teralihkan ke masalah hukum.
Selama ini, Transsion Holdings dikenal sebagai penguasa pasar ponsel di Afrika dan tengah agresif memperluas sayapnya ke Eropa serta Asia. Dua brand smartphone asuhan Transsion Holdings, yaitu Infinix dan Tecno bahkan mulai masuk ke segmen menengah hingga premium.
Namun, gugatan Huawei ini diprediksi sejumlah analis dunia, berpotensi menghambat strategi ekspansi tersebut, terlebih Eropa merupakan pasar penting untuk pertumbuhan Transsion Holdings secara global.
Di sisi lain, Huawei semakin menegaskan posisi kuatnya dalam hal kekayaan intelektual. Perusahaan asal Tiongkok ini kerap menyoroti inovasi teknologinya, termasuk kamera canggih pada seri Pura 80 Ultra.
Kedua Kalinya Huawei Menggugat Transsion Holdings
Kasus ini bukan pertama kalinya Huawei dan Transsion Holdings berhadapan di meja hijau. Pada tahun 2019, Huawei pernah mengajukan gugatan hukum kepada Transsion Holdings, karena diduga perusahaan induk Infinix dan Tecno ini diduga menggunakan wallpaper ikoniknya pada perangkat mereka tanpa izin dari Huawei. Kala itu, Huawei menuntut ganti rugi sekitar 20 juta yuan (Rp45,4 miliar), meski akhirnya kasus tersebut diselesaikan di luar pengadilan.
Menanggapi gugatan Huawei, pihak Transsion Holdings Global, seperti dikutip dari berbagai sumber, menyatakan sedang mendalami gugatan hukum ini dan akan merespons secara aktif untuk melindungi kepentingan perusahaan. Meski begitu, Transsion Holdings Global belum memberikan keterangan resmi terkait gugatan hukum yang dilayangkan Huawei kepada Transsion Holdings dan perangkat mana saja yang menggunakan teknologi paten Huawei tersebut.
Gugatan Huawei terhadap Transsion menjadi sorotan besar industri smartphone global. Jika terbukti bersalah, Transsion Holdings, diperkirakan para analis global, bisa kehilangan momentum pertumbuhan di Eropa sekaligus menanggung kerugian finansial yang besar. Sementara itu, sejumlah analis memprediksikan, jika Huawei memenangkan gugatan hukum ini, akan semakin memperkuat citranya sebagai pemimpin dalam perlindungan hak kekayaan intelektual.
Untuk informasi lebih lanjut tentang proses gugatan hukum Huawei kepada Transsion Holdings, Tim Teknobuzz ID telah menghubungi pihak Transsion Holdings, termasuk Infinix dan Tecno Indonesia serta Huawei Indonesia. Ditunggu kabar selanjutnya dari proses gugatan hukum Huawei kepada Transsion Holdings di TEKNOBUZZ ID.
Jangan lupa follow media sosial kita di Instagram (@teknobuzz.id), Facebook (Teknobuzz ID), TikTok (@teknobuzz.id), LinkedIn (Teknobuzz ID) dan YouTube (TEKNOBUZZ ID).