TEKNOBUZZ – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan kembali komitmennya dalam menjaga ruang digital Indonesia tetap bersih dari konten negatif, khususnya pornografi dan judi online. Tercatat hingga 8 Maret 2025, Komdigi telah menangani sebanyak 1.352.401 konten negatif, berdasarkan hasil dari laporan masyarakat melalui kanal resmi aduankonten.id.
Mengacu pada data resmi dari situs Komdigi, dari total penanganan tersebut, 233.552 konten merupakan konten pornografi. Platform X/Twitter menjadi sumber kedua terbesar dengan 10.173 konten, setelah website yang mencapai 219.578 konten.
Berdasarkan pantauan Teknobuzz ID, hingga kini memang masih banyak konten pornografi di platform X atau yang dulu kita kenal sebelumnya sebagai Twitter.

Menanggapi hal tersebut, Teguh Prasetya, Ketua Bidang Industri dan Kemandirian IoT, AI & Big Data (TRIOTA) MASTEL, menyatakan bahwa pemerintah memiliki “otoritas hukum dan teknis” untuk memaksa platform seperti X/Twitter mematuhi hukum nasional.
Baca juga: Situs Archive.org Diblokir Kemkomdigi, Judol dan Pornografi Pemicunya?
“Pemerintah Republik Indonesia (RI) memiliki kewenangan untuk mewajibkan penghapusan konten berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan UU Pornografi di semua platform termasuk X. Jika masih tidak patuh pada aturan, pemerintah berhak melakukan pemblokiran parsial/total. Bahkan, Pemerintah RI berhak melakukan pencabutan izin operasi platform yang masih banyak memuat konten pornografi, termasuk X,” tegas Teguh.
Menurut Teguh, jika X/Twitter atau platform lainnya yang masih memuat konten negatif, namun masih ingin tetap beroperasi di Indonesia, maka mereka harus tunduk pada hukum setempat, seperti halnya platform lain seperti TikTok, Facebook, dan YouTube yang sudah melakukan penyesuaian sistem moderasi konten.
Sejauh ini, Pemerintah RI, terutama melalui Komdigi sudah sangat cepat dan serius sekali dalam menangani kasus pornografi tersebut. Bahkan, Komdigi akan memperkuat sistem pemantauan berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat deteksi konten negatif serta meningkatkan koordinasi dengan platform digital global agar proses penindakan dapat dilakukan lebih efisien, seperti dikutip dari situs resmi Komdigi.
Komdigi juga terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk platform teknologi, untuk mempercepat respons terhadap laporan masyarakat dan memastikan ruang digital kita lebih aman. Selain itu, Komdigi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus berperan aktif dalam melaporkan konten negatif, termasuk pornografi melalui kanal resmi aduankonten.id.