16.3 C
New York
Tuesday, September 30, 2025

Buy now

Gawat, Video Buatan AI di YouTube Kini Tidak Bisa Hasilkan Cuan!

TEKNOBUZZ – Mulai 15 Juli 2025, YouTube resmi memperbarui kebijakan monetisasi dalam program YouTube Partner Program (YPP), dengan memperkenalkan istilah baru yakni “inauthentic content”. Perubahan ini menjadi penegasan bahwa konten yang dibuat tanpa kreativitas manusia, termasuk video yang sepenuhnya mengandalkan kecerdasan buatan (AI), tidak lagi bisa menghasilkan uang di platform YouTube.

Kebijakan ini menggantikan istilah “repetitious content” yang selama ini digunakan, dan bertujuan untuk menekankan pentingnya orisinalitas dalam setiap karya yang diunggah ke YouTube. Banyak video yang selama ini dimonetisasi tanpa sentuhan manusia terancam kehilangan sumber penghasilannya. Hal ini pun menjadi perhatian serius bagi para kreator konten, termasuk di Indonesia.

“YouTube ingin memastikan bahwa hanya konten asli dan otentik yang layak mendapatkan monetisasi. Kreator harus menyampaikan sesuatu yang orisinal dan dibuat untuk edukasi atau hiburan, bukan sekadar mengejar jumlah tayangan,” tulis Google dalam laman kebijakan terbarunya.

Lebih lanjut, proses peninjauan video kini juga menjadi lebih ketat. Sejak 10 Maret 2025, YouTube mulai memberlakukan proses review manual oleh tim manusia, bahkan untuk video berstatus privat. Proses ini bisa memakan waktu hingga 24 jam, namun bertujuan untuk meningkatkan akurasi dalam menentukan kelayakan iklan dan memberikan kepastian bagi kreator.

Kebijakan YouTube sangat Tepat

Menyoroti aturan baru YouTube tersebut, Ketua Bidang Industri dan Kemandirian IoT, AI & Big Data (TRIOTA) Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Teguh Prasetya, menyampaikan tanggapannya kepada TEKNOBUZZ ID.

(Kiri) Teguh Prasetya, Ketua Bidang Ketua Bidang Industri dan Kemandirian IoT, AI & Big Data (TRIOTA) MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia)
(Kiri) Teguh Prasetya, Ketua Bidang Ketua Bidang Industri dan Kemandirian IoT, AI & Big Data (TRIOTA) MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia)

“Menurut kami, kebijakan YouTube sangat bagus untuk menghargai karya asli manusia dan menekankan monetisasi lebih diprioritaskan untuk konten buatan asli manusia dibanding karya AI 100%. Tentunya ini akan membuat kreatifitas pembuat konten akan lebih meningkat lagi dan tetap memposisikan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti manusia,” ujar Teguh kepada TEKNOBUZZ ID.

Baca juga: 5 Cara Gampang Download Video YouTube ke iPhone!

Selain aspek otentisitas, konten kreator juga wajib memahami kebijakan lain yang mendukung monetisasi, termasuk Panduan Komunitas, Hak Cipta, serta aturan untuk fitur seperti Super Chat, Channel Membership, dan Shorts. Seluruh isi channel akan diperiksa, dari tema utama, video dengan waktu tonton terbanyak, hingga bagian “About”.

Dengan kebijakan baru ini, YouTube memberikan sinyal jelas bahwa masa depan monetisasi bukan pada konten massal berbasis AI, melainkan pada kreativitas otentik manusia yang mampu menarik perhatian penonton.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles