20.7 C
New York
Thursday, June 12, 2025

Buy now

Indosat Perkuat Komitmen Lingkungan Lewat Program Jaga Raya Berbasis IoT

TEKNOBUZZ – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) kembali menegaskan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui peluncuran program Corporate Social Responsibility (CSR) Jaga Raya. Inisiatif di bawah pilar lingkungan ini memanfaatkan teknologi digital, khususnya Internet of Things (IoT), untuk konservasi lingkungan dan pemberdayaan komunitas secara berkelanjutan.

Program Jaga Raya mengoptimalkan solusi digital inovatif seperti pemantauan kualitas air (water quality monitoring). Menurut Irsyad Sahroni, Direktur dan Chief Human Resource Officer Indosat Ooredoo Hutchison, teknologi memiliki potensi besar untuk mendorong perubahan positif. “Program ini bukan hanya soal konservasi, tetapi juga tentang bagaimana teknologi dapat memberikan solusi konkret yang membawa dampak langsung, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dalam implementasinya, Indosat berkolaborasi dengan lima perguruan tinggi terkemuka: Universitas Pattimura, Universitas Tadulako, Universitas Diponegoro, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Borneo Tarakan. Kolaborasi ini berfokus pada riset dan pengembangan solusi yang relevan dan berkelanjutan.

Salah satu inovasi utama Jaga Raya adalah penerapan sistem pemantauan kualitas air berbasis IoT secara real-time pada tambak silvofishery. Model tambak terpadu ini menggabungkan budidaya perikanan dengan rehabilitasi ekosistem tambak. Dengan pemantauan otomatis, masyarakat dapat menjaga kualitas air secara berkelanjutan, meningkatkan produktivitas tambak, dan memperkuat perlindungan ekosistem. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat lokal dan menjadi contoh yang dapat diadopsi di berbagai wilayah dan sektor lainnya.

Sebagai IoT Solution Orchestrator, Indosat mengembangkan solusi IoT inovatif yang menggunakan sensor untuk memantau berbagai parameter lingkungan penting, termasuk kualitas air, kadar oksigen terlarut, salinitas, dan suhu. Data real-time yang terkumpul memungkinkan identifikasi masalah lebih awal dan tindakan mitigasi yang lebih cepat.

Prof. Dr. Freddy Leiwakabessy, M.Pd., Rektor Universitas Pattimura, menekankan pentingnya kolaborasi riset ini. “Inovasi teknologi seperti IoT bukan hanya sekadar alat, tetapi jembatan penting yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan solusi nyata menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi lokal. Implementasi sistem pemantauan tambak silvofishery bersama Indosat ini menjadi model transformasi berkelanjutan yang dapat diadopsi secara luas, memperkuat ketahanan ekosistem sekaligus secara signifikan memberdayakan masyarakat,” jelasnya.

Bersama Universitas Pattimura, Indosat juga mengadakan forum diskusi terbuka di Desa Poka yang melibatkan warga sekitar. Forum ini menjadi sarana berbagi pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi untuk mendukung produktivitas, membuka peluang usaha baru, dan menjaga keseimbangan alam.

Baca juga: Indosat Ajak Masyarakat Tanam Oksigen lewat Film Jaga Raya

Program Jaga Raya 2025 merupakan langkah konkret dalam mempercepat adopsi teknologi berbasis IoT di berbagai wilayah Indonesia. Potensi pengembangannya tidak hanya terbatas pada sektor perikanan, tetapi juga pertanian, dan industri berbasis sumber daya alam lainnya.

Indosat berharap sesi berbagi ilmu dan hasil riset yang dimulai di Ambon ini dapat menjadi model inspiratif yang diterapkan di seluruh Indonesia untuk menggerakkan perubahan positif di setiap daerah. Melalui Jaga Raya, Indosat berkomitmen untuk melestarikan lingkungan secara berkelanjutan dengan memperkuat kolaborasi strategis bersama mitra lokal maupun global, demi mencapai tujuan besar pemberdayaan Indonesia melalui teknologi digital.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles