TEKNOBUZZ – Synology resmi meluncurkan ActiveProtect, solusi perlindungan data terbaru di tengah maraknya kejahatan siber yang mengancam dunia bisnis.
Di Indonesia, serangan ransomware semakin marak. Menurut laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang 2024 terjadi lebih dari 120 juta serangan siber, dengan ransomware sebagai salah satu ancaman terbesar. Gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN) tahun lalu menunjukkan bahwa serangan siber bisa berdampak besar tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi layanan publik.
Menurut Clara Hsu, Country Manager Synology, ancaman siber semakin berkembang, dan perusahaan harus lebih siap dalam melindungi data mereka .
“ActiveProtect memberikan solusi perlindungan data yang kuat namun tetap mudah digunakan dan dikelola, sehingga bisnis bisa fokus pada operasional tanpa khawatir kehilangan data akibat serangan siber,” jelasnya.
Perangkat penyimpanan terbaru yang dihadirkan Synology inu menggabungkan perangkat lunak backup, server, dan penyimpanan dalam satu sistem terintegrasi.
Dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis di Indonesia, ActiveProtect dari Synology membuat perlindungan data lebih sederhana, aman, dan efisien dengan dukungan platform yang luas, fitur keamanan canggih, serta skalabilitas tinggi—semuanya dengan harga transparan tanpa biaya tambahan tersembunyi.
Sebagai pemain global dalam solusi cloud pribadi, Synology disampaikan Clara mengelola lebih dari 350 eksabita data di 13 juta server dan dipercaya oleh lebih dari separuh perusahaan Fortune 500. Hingga tahun 2024, Synology melindungi lebih dari 25 juta workload di berbagai industri, memastikan keamanan data dan kelangsungan bisnis.