-6.7 C
New York
Thursday, January 23, 2025

Buy now

Hyundai Incar Produksi 3,64 juta Kendaraan Listrk Hingga 2030

TEKNOBUZZ – Hyundai Motor Group baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mengamankan kepemimpinan globalnya dengan memproduksi 3,64 juta kendaraan listrik (EV) pada 2030.

Untuk merealisasikan target tersebut Hyundai Motor Group juga berupaya untuk mengamankan investasi dan kapabilitas pengembangan di bidang vital baterai. Hyundai Motor Group secara khusus berencana untuk menjaring seluruh sektor baterai dengan menstabilkan pasokan material, memperkuat desain dan kapabilitas manajemen baterai, serta mengembangkan baterai masa depan.

Hyundai Motor Group akan berinvestasi KRW 9,5 triliun dalam 10 tahun ke depan untuk terus meningkatkan kinerja baterai, mengembangkan teknologi canggih untuk baterai generasi berikut, serta membangun infrastruktur.

Dibandingkan harga pada 2018, harga baterai akan turun 75% pada 2026 dan 45% pada 2030 agar makin terjangkau dan praktis untuk EV. Pada 2025, baterai lithium ferro-phosphate (LFP) yang dikembangkan bersama dengan perusahaan baterai lainnya akan dipasang di lini EV terbaru untuk pertama kalinya.

Dalam rangka mempercepat pengembangan baterai litium dan solid-state dan memastikan kemampuannya untuk diproduksi massal, Pusat R&D Hyundai Motor dan Kia di Uiwang akan menyelesaikan pembangunan Gedung Penelitian Baterai Generasi Selanjutnya tahun depan. Baterai yang dikembangkan di gedung baru tersebut akan digunakan di berbagai solusi mobilitas, tidak cuma kendaraan listrik, seperti robot dan advanced air mobility (AAM).

Baca juga: Connected Car Service Hyundai Capai 10 Juta Pengguna

Hyundai Motor Group juga berfokus pada mengamankan kapabilitas manajemen baterai yang bisa mengoptimalkan kinerja EV demi jarak tempuh yang lebih panjang, siklus yang lebih lama, dan keamanan yang lebih terjamin lewat peningkatan BMS serta teknologi pengkondisian baterai, seperti preheating dan cooling.

Dalam jangka menengah ke panjang, Hyundai Motor Group juga membangun sebuah sistem untuk mendaur ulang baterai yang tak terpakai serta material mentah lainnya untuk melindungi lingkungan dan mengamankan material mentah yang berkelanjutan.

Hyundai Motor Group berencana untuk menuntaskan ‘siklus baterai’ yang berkelanjutan di mana baterai akan diangkut kembali dengan aman lalu material mentahnya akan diekstraksi dan digunakan kembali untuk memproduksi baterai.

Hyundai Motor Group terus memperluas kerja sama eksternal untuk mengamankan kapabilitas baterai dengan menjalin usaha patungan dengan perusahaan baterai terdepan, seperti SK On dan LG Energy Solution, demi menjamin kestabilan pasokan baterai dalam menjawab permintaan pasar.

Bekerja sama dengan berbagai perusahaan, seperti Solid Power di Amerika Serikat untuk mengamankan elemen dan teknologi pemrosesan baterai solid-state; Solid State System (SES) untuk mengembangkan baterai litium, Hyundai Motor Group terus melakukan penelitian gabungan dengan berbagai perusahaan rintisan (startup) serta investasi saham untuk pengembangan baterai generasi selanjutnya.

Peresmian Pusat Penelitian Baterai Gabungan dengan Seoul National University merupakan perpanjangan upaya berkelanjutan Hyundai Motor Group dalam menjalin bentuk kerja sama transparan demi kebaikan bersama.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles