2.5 C
New York
Sunday, December 21, 2025

Buy now

Tren Teknologi AI di Indonesia 2025: Dari Adopsi Massal Hingga Tantangan Keamanan!

TEKNOBUZZ – Sepanjang 2025, teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) menjadi salah satu yang paling dominan dalam perkembangan teknologi di Indonesia. Kini AI tidak lagi menjadi sekadar inovasi, tapi telah membantu masyarakat Indonesia dalam menyelesaikan aktivitas sehari-hari. Mulai dari dunia pendidikan, hingga strategi industri dan ekonomi digital. 

Berdasarkan pandangan mata, liputan seputar AI, analisa, dan pendapat dari para ahli AI yang dilakukan oleh Redaksi TEKNOBUZZ ID, kami merangkum beragam perkembangan signifikan AI sepanjang tahun 2025 ini, baik dari sisi adopsi, pendidikan, implementasi industri, hingga tantangan yang dihadapinya.

Berikut Tren Teknologi AI di Indonesia 2025: Dari Adopsi Massal Hingga Tantangan Keamanan yang dihadapinya yang dirangkum Redaksi TEKNOBUZZ ID.

1. Adopsi AI Semakin Merata di Masyarakat

Berdasarkan laporan terbaru dari Tricruise ID, menunjukkan bahwa 64,7 % orang Indonesia sudah menggunakan teknologi AI, baik untuk mencari informasi, belanja online, maupun pengolahan foto dan video. Bahkan 77,8 % dari mereka rutin memakai AI setiap hari, menandakan bahwa AI telah melekat dalam keseharian digital masyarakat. 

Mayoritas masyarakat Indonesia menyambut positif adopsi AI. Sekitar 85% responden optimistis, sementara 81,7% antusias menggunakan teknologi ini. Namun, masih ada kekhawatiran terkait risiko, seperti penyalahgunaan konten (33,4%), masalah privasi (28,7%), hingga potensi serangan siber (26,5%). Meski begitu, 20% responden merasa AI tidak menimbulkan risiko berarti.

Bagi masyarakat Indonesia, manfaat terbesar dari AI adalah efisiensi dan produktivitas, sebagaimana disebutkan oleh 61,1% responden. Artinya, AI dipandang sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan sekaligus meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.

Beberapa contoh nyata penerapan AI di Indonesia antara lain:

– AI dalam e-commerce, contohnya seperti fitur SkinCam di Shopee yang merekomendasikan produk perawatan kulit.

– AI di sektor pertanian dengan teknologi Widya Robotics yang mampu menghitung hingga 11.000 kelapa per jam.

Baca juga: 64,7% Orang Indonesia Sudah Gunakan AI, Begini Dampaknya!

2. Peningkatan Literasi dan Keterampilan AI untuk Jurnalis dan Masyarakat Umum

Upaya edukasi AI terus digencarkan pada berbagai lapisan masyarakat. Program seperti Telkomsel Internet BAIK Festival (IBFEST) mengajarkan literasi digital dan pemanfaatan AI kepada lebih dari 10.000 pelajar dan guru di seluruh Indonesia. 

Selain itu, TEKNOBUZZ ID melalui program Indonesia Digital Berdaya (Indonesia DIGDAYA), bersama Indosat Ooredoo Hutchison telah menggelar IDCamp for Journalist, pada bulan April hingga Mei lalu di Surabaya dan Jakarta. Program ini menghadirkan pelatihan AI bersertifikasi untuk para jurnalis secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.

Pelatihan sertifikasi AI untuk jurnalis ini digelar untuk membantu profesional memahami teknologi AI dalam konteks kerja mereka. Pasalnya, perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) saat ini telah mendisrupsi banyak sektor, termasuk jurnalisme. Dalam menghadapi tantangan ini, jurnalis dituntut untuk tidak hanya peka terhadap isu, tetapi juga mahir dalam menggunakan teknologi, khususnya AI.

3. AI Untuk Strategi Industri dan Infrastruktur

Perusahaan besar dan operator telekomunikasi di Indonesia memanfaatkan AI dalam strategi bisnis mereka. Misalnya, XL Axiata melakukan transformasi digital berbasis AI untuk meningkatkan layanan dan analitik pelanggan. 

Selain itu, Indosat Ooredoo Hutchison bahkan meresmikan AI-RAN Research Center untuk mengembangkan jaringan telekomunikasi cerdas berbasis AI bersama mitra global seperti Nokia dan NVIDIA. Kolaborasi ini menggabungkan teknologi RAN canggih dari Nokia, platform akselerasi komputasi canggih (state-of-the-art accelerated computing platforms) dari NVIDIA, serta jaringan komersial Indosat yang andal untuk menghadirkan integrasi AI dalam jaringan telekomunikasi Indonesia.

4. AI di Dunia Pendidikan dan Talenta Digital

Upaya pengembangan talenta AI juga menjadi fokus penting di 2025. Program IDCamp 2025 menargetkan penciptaan hingga 2 juta talenta AI, membuka peluang karier luas di bidang teknologi masa depan. Tren ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mengadopsi teknologi, tapi juga menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten di era AI.

Selain itu, Acer Edu Summit 2025 yang digelar Acer Indonesia belum lama ini menegaskan peran strategis kecerdasan buatan dan deep learning dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor pendidikan. Melalui forum ini, Acer Indonesia mendorong pemanfaatan AI sebagai kebutuhan utama pembelajaran modern yang tetap menempatkan pendidik sebagai kunci, sekaligus mempercepat transformasi digital sekolah dan pemerataan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh anak Indonesia.

5.  Integrasi AI dalam Ekonomi Digital

AI juga memperluas dampaknya pada sektor e-commerce dan digital commerce. Konferensi seperti Svolution Digital Summit 2025 menghadirkan strategi monetisasi bisnis dengan AI yang automasi CRM dan konversi penjualan. Hal ini sejalan dengan prediksi bahwa e-commerce berbasis AI akan terus tumbuh dan menjadi penggerak utama ekonomi digital.

6. Tantangan dan Risiko Teknologi AI

Walau membawa manfaat besar, AI juga menghadirkan tantangan, terutama masalah keamanan siber dan penyalahgunaan teknologi. Kasus deepfake dan penyebaran konten palsu meningkat, memicu seruan mitigasi dari pihak berwenang agar risiko AI dapat dikendalikan secara serius. 

Beberapa waktu lalu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria menegaskan pentingnya langkah mitigasi terhadap penyalahgunaan teknologi deepfake berbasis AI, seperti dikutip situs resmi Komdigi. Nezar menyampaikan bahwa kejahatan berbasis AI kini semakin sulit dideteksi oleh masyarakat.

Untuk itu, Nezar menegaskan Kemkomdigi bekerja sama dengan aparat penegak hukum terus memperkuat penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan siber melalui penerapan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (PDP), serta Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Sementara di sisi masyarakat, Kemkomdigi juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya deepfake berbasis AI. Dengan langkah mitigasi yang tepat, Pemerintah RI berharap masyarakat dapat lebih terlindungi dari ancaman deepfake dan penyalahgunaan AI di era digital yang semakin canggih ini.

Kesimpulan

Tren AI di Indonesia selama 2025 menegaskan bahwa teknologi ini telah menjadi fondasi penting dalam transformasi digital nasional. Mulai dari adopsi masyarakat, penguatan literasi dan talenta, hingga penerapan di industri dan ekonomi digital, AI membawa peluang besar sekaligus tantangan serius, terutama terkait keamanan dan etika. Dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, pemanfaatan AI yang bertanggung jawab diharapkan mampu mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menciptakan ekosistem digital yang aman serta inklusif.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles