19.5 C
New York
Tuesday, September 30, 2025

Buy now

CEO Nvidia: Kehadiran AI Membantu Manusia, Bukan Menggantikannya!

TEKNOBUZZ – Perkembangan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence / AI) saat ini semakin berkembang pesat. Apalagi platform AI saat ini semakin banyak jenis dan kegunaannya. Kini dengan AI, kamu dapat membuat artikel, desain, foto, video, musik dan menanyakan informasi apapun.

CEO Nvidia, Jensen Huang menegaskan bahwa kecerdasan buatan (AI) bukanlah pengganti manusia, melainkan alat untuk meningkatkan pengambilan keputusan. Dalam wawancara dengan TVBS News Taiwan, Huang menyebut AI berfungsi sebagai pendamping yang mendukung manusia, bukan mengambil alih ambisi maupun pilihan pribadi.

“Tujuan hidup adalah keputusan saya sendiri. Jika saya ingin berlibur ke Kyoto, itu bukan karena AI yang memutuskan, melainkan saya yang menentukan tujuan tersebut. Menetapkan target, mengevaluasi pencapaian, hingga beradaptasi dengan kondisi baru tetaplah ranah manusia. AI hadir untuk membantu mewujudkan aspirasi dan tujuan tersebut,” ujar Huang.

CEO Nvidia, Jensen Huang
CEO Nvidia, Jensen Huang (Sumber: aa.com)

Seperti dikutip AA com, Huang juga menyerukan agar perusahaan dan para profesional melihat AI sebagai rekan kerja, bukan ancaman.

“Setiap perusahaan, setiap profesional, semua orang harus belajar berinteraksi dengan AI dan menjadikannya asisten, tutor, bahkan rekan satu tim untuk membantu kita lebih produktif dan sukses,” katanya.

Baca juga: Indosat Integrasikan Infrastrukturnya dengan Superkomputasi AI Milik NVIDIA

Ia menepis kekhawatiran terkait hilangnya pekerjaan akibat AI. Menurutnya, risiko terbesar justru dialami mereka yang enggan beradaptasi dengan teknologi.

“Ketertinggalan akan menimpa mereka yang tidak memanfaatkan AI, bukan pada mereka yang melibatkan AI dalam pekerjaan,” tambahnya.

Dalam konteks pertumbuhan ekonomi global, Huang menilai AI sangat penting. Ia menyebut ambisi meningkatkan perekonomian dunia dari 100 triliun dolar menjadi 200 triliun dolar tidak bisa hanya bergantung pada pertumbuhan populasi. Dengan adanya kekurangan tenaga kerja dan populasi yang menua, AI dipandang sebagai solusi untuk mendorong pertumbuhan tanpa harus menambah jumlah pekerja secara signifikan.

Sebagai langkah konkret, pekan lalu Huang mengumumkan kerja sama antara Nvidia, perusahaan teknologi Taiwan, dan pemerintah setempat untuk membangun superkomputer AI pertama di Taiwan. Infrastruktur ini ditargetkan mempercepat ekosistem AI negara tersebut sekaligus memperkuat daya saing teknologi di tingkat global.

Pernyataan Huang mempertegas pandangannya bahwa AI akan menjadi kunci dalam masa depan dunia kerja dan ekonomi. Namun, keberhasilan dalam memanfaatkannya tetap bergantung pada manusia yang memilih untuk menjadikannya alat bantu, bukan pengganti.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles