22.8 C
New York
Sunday, July 13, 2025

Buy now

Menyongsong Era ICT Baru, Sudah Siapkah Indonesia?

TEKNOBUZZ – Nampaknya, transformasi digital bukan lagi sekadar wacana, faktanya Indonesia sedang berada di ambang era baru teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Dengan pertumbuhan masif teknologi seperti AI, 5G, IoT, dan blockchain, sektor bisnis hingga pemerintahan, Indonesia ditantang untuk beradaptasi cepat dalam transformasi Digital.

Beradasarkan laporan terbaru dari CRIF, Pandemi COVID-19 mempercepat adopsi digital, namun Indonesia masih tertinggal dalam integrasi teknologi seperti AI. Data CRIF menunjukkan bahwa hanya 35% perusahaan di Indonesia yang mengadopsi AI, jauh di bawah rata-rata global.

Tantangan utama mencakup kesenjangan kompetensi SDM dan fluktuasi dalam adopsi digital sejak tahun 2021 lalu. Meski begitu, pemulihan mulai terlihat pada tahun 2022, didorong oleh inisiatif pemerintah dan infrastruktur digital yang semakin membaik.

Prospek Pertumbuhan Pasar ICT Global dan Lokal

Sementara Gartner memperkirakan belanja TI global akan mencapai USD 5,74 triliun pada 2025. Di Indonesia, penetrasi komputasi awan diprediksi tumbuh hingga 75%.

CRIF Indonesia menilai peluang ini sebagai momentum bagi perusahaan lokal untuk fokus pada solusi cloud yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan penyedia cloud dinilai krusial untuk mempercepat transformasi digital.

Dengan lebih dari 200 juta pengguna internet di 2024, peluang ekspansi digital sangat besar, terutama di sektor e-commerce, keuangan digital, dan edukasi. Teknologi 5G dan IoT akan semakin memperkuat transformasi ini.

Namun, CRIF menekankan pentingnya perlindungan data pribadi dan keamanan transaksi digital, seiring meningkatnya ketergantungan terhadap internet.

Tantangan Keamanan Siber

Indonesia mencatat lonjakan serangan siber hingga 403 juta kasus pada 2023, menyerang sektor kritis seperti pemerintahan dan keuangan. Serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) pada 2024 menyoroti urgensi penguatan sistem keamanan digital.

CRIF menyarankan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk membangun pertahanan siber yang tangguh, termasuk pelatihan literasi digital dan pembaruan infrastruktur keamanan.

CRIF Indonesia menegaskan bahwa masa depan digital Indonesia sangat menjanjikan, asalkan semua pemangku kepentingan bekerja sama membangun ekosistem digital yang aman dan inklusif.

Investasi pada teknologi canggih, kolaborasi lintas sektor, dan regulasi adaptif menjadi kunci sukses. Dengan strategi yang tepat, Indonesia bukan hanya mampu menghadapi tantangan digital global, tapi juga tidak menutup kemungkinan bisa memimpin transformasi digital di seluruh dunia.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles