TEKNOBUZZ – Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Sigit Puspito Wigati Jarot menekankan pentingnya pengawasan dalam pemanfaatan frekuensi 1,4 GHz untuk layanan 5G Fixed Wireless Access (FWA) oleh para regulator atau pemerintah.
Hal tersebut disaampaikan Sigit dalam acara Morning Tech bertema “Lelang Frekuensi, Untuk Siapa?” yang digelar Indotelko di Jakarta, Senin (24/2/2025). Menurutnya, jika frekuensi ini dilepas ke pasar tanpa pengendalian yang baik, dapat mengganggu pasar mobile broadband.
“Frekuensi 1,4 GHz jika dilepas ke pasar tanpa regulasi yang ketat, bisa mengganggu mobile broadband. Oleh karena itu, idealnya jika digunakan untuk FWA, harus dijaga di 100 Mbps agar tidak berdampak negatif pada layanan seluler,” ujar Sigit.
Teknologi 5G FWA sendiri merupakan alternatif dari koneksi internet kabel seperti serat optik dan kabel koaksial. Dengan memanfaatkan jaringan seluler 5G, FWA dapat memberikan akses internet berkecepatan tinggi dengan latensi rendah ke rumah atau bisnis.
Teknologi ini menjadi solusi potensial bagi daerah yang belum terjangkau infrastruktur kabel. Meski demikian, Sigit mengingatkan bahwa proses lelang frekuensi 1,4 GHz harus dilakukan dengan hati-hati.
“Jika frekuensi ini dilelang dengan harga tinggi, maka biaya layanan FWA bisa menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat luas. Regulator harus mengawasi ini agar tidak terjadi kegagalan pasar,” tegasnya.
Selain itu, tantangan lain dalam implementasi 5G FWA adalah kualitas layanan yang masih dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi cuaca, berbeda dengan serat optik yang lebih stabil.
“Perlu ada kebijakan harga yang tepat agar layanan FWA ini tetap kompetitif, mengingat masih ada layanan serat optik dengan kecepatan di bawah 100 Mbps yang lebih terjangkau,” imbuhnya.
Dengan pengawasan yang tepat dari regulator, diharapkan pemanfaatan frekuensi 1,4 GHz untuk 5G FWA dapat berjalan optimal tanpa mengganggu layanan mobile broadband yang sudah ada, serta tetap memberikan akses internet yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.