TEKNOBUZZ – Teknologi kecerdasan buatan (AI) terus berkembang, dan kini dunia sedang menyoroti konsep baru yang dikenal sebagai Agentic AI. Berbeda dengan generative AI, Agentic AI memiliki keunggulan mampu menjalankan tugas secara mandiri, membuat keputusan, dan berinteraksi dengan lingkungan eksternal tanpa intervensi manusia.
Teknologi ini menggabungkan fleksibilitas model bahasa besar (LLM) dengan presisi pemrograman tradisional. Sehingga menjadikannya kunci dalam otomatisasi proses bisnis modern.
“Agentic AI dapat menjadi game-changer bagi perusahaan Indonesia yang mulai beralih dari eksperimen AI menuju implementasi strategis. Laporan ini menyoroti potensi untuk tahun 2025, di mana fokus AI akan lebih mengarah pada tujuan strategis berdasarkan keunggulan kompetitif dan peningkatan ROI,” ujar Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia di Kantor IBM, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Ia juga menekankan pentingnya menggunakan arsitektur open-source fleksibel yang dapat diintegrasikan ke berbagai platform untuk menciptakan masa depan AI yang human-centric.
Agentic AI mampu menjalankan berbagai tugas kompleks, mulai dari pemantauan data real-time hingga pengambilan keputusan berbasis informasi terkini. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional, pengalaman pelanggan, dan pengambilan keputusan strategis.
Menurut laporan terbaru IBM, perusahaan di Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, telah mulai memprioritaskan investasi pada solusi AI generatif untuk mendukung transformasi digital dan pertumbuhan jangka panjang.
Keunggulan utama Agentic AI adalah kemampuannya untuk menggabungkan pembelajaran adaptif dan pemrosesan data secara otomatis. Dengan begitu, perusahaan dapat merancang alur kerja yang lebih efisien, mengotomasi tugas-tugas rutin, serta membuka peluang baru untuk inovasi.
Baca juga: Perkembangan Teknologi AI harus Diimbangi dengan Etika dalam Penggunaannya
Roy Kosasih menambahkan, dengan pendekatan yang mengutamakan manusia, teknologi ini dapat mendorong kolaborasi antara manusia dan AI untuk menciptakan nilai tambah bagi bisnis.
Sebagai teknologi masa depan, Agentic AI menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Organisasi perlu memastikan penerapan yang etis dan bertanggung jawab, termasuk menetapkan batasan internal dan melakukan evaluasi berkala terhadap model yang digunakan.
Agentic AI tak hanya sekadar alat, tetapi juga mitra yang membantu manusia mencapai efisiensi dan inovasi yang lebih tinggi.