14.4 C
New York
Wednesday, October 15, 2025

Buy now

Kebobolan Rp300 Miliar, Indodax Ungkap Penyebabnya

TEKNOBUZZ – Indodax mengakui platformnya mengalami peretasan yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp300 miliar karena bobolnya aset digital mereka.

CEO Indodax, Oscar Darmawan mengungkapkan penyebab peretasan tersebut akibat kelalaian karyawannya yang terkena iming-iming pekerjaan freelance dari pihak luar dengan bayaran besar.

“Ada seorang engineer internal ditawari pekerjaan freelance dengan bayaran fantastis yang menggiurkan (dream job), Tapi sayangnya file yang diterima dalam tugas freelance tersebut pada terinstalnya malware yang membuka akses terhadap server,” jelas Oscar.

Beruntung, karyawan yang ditipu kelompok peretas ini tidak memiliki akses terhadap server utama perusahaan. Sehingga saat serangan peretasan pertama terjadi sekitar pukul 4 pagi, server utama perusahaan tetap aman.

Diberitakan sebelumnya, pada 11 September 2024, Indodax mengalami insiden keamanan yang signifikan. Peretasan ini pertama kali terdeteksi oleh perusahaan keamanan blockchain, Cyvers, yang melaporkan adanya transaksi mencurigakan yang melibatkan jumlah besar aset kripto.

Atas kejadian peretasan ini, Oscar menyebut perusahaan mengalami kerugian hingga US$ 20 juta atau kurang lebih setara dengan Rp 300 miliar jika dihitung dengan kurs yang berlaku.

“Jadi kalau kita bicara mengenai soal total reserve (kepemilikan aset kripto milik perusahaan) kita itu kan ada Rp 11,5 triliun. Demaged itu angkanya naik turun dia (karena dalam bentuk dolar), tapi kurang lebih sekitar Rp 300 miliar,” ucapnya.

Kerugian ini berasal dari hilangnya sebagian kripto milik perusahaan dalam bentuk aset reserve saat peretasan terjadi. Namun ia memastikan tidak ada kripto milik nasabah yang ikut hilang dalam proses tersebut.

“Kerugian itu terjadi karena ada wallet yang unauthorized itu ke-transfer ke luar. Jadi memang salah satu aset kripto ini ada yang hilang. Tapi Indodax saat ini aset member semuanya aman karena Indodax sudah melakukan penggantian dari reserve-nya 100%, jadi tidak ada member yang dirugikan. Pada saat ini berarti yang hilang adalah reserve perusahaan, (kripto nasabah) 100% nggak ada yang keambil,” tegasnya.

Langkah Pengamanan

Segera setelah insiden terdeteksi, Indodax mengambil tindakan cepat. Platform ini ditutup sementara untuk melakukan investigasi menyeluruh dan memperkuat infrastruktur keamanan. Oscar pun memastikan bahwa semua dana nasabah baik itu berupa Rupiah atau aset kripto aman dan tidak terdampak.

Baca juga: Kasus Binance jadi Peringatan untuk Perbaikan Tata Kelola Kripto di Indonesia

Oscar juga menambahkan bahwa, Indodax bekerja sama dengan beberapa external forensic auditor untuk memastikan tidak ada lagi exploit maupun backdoor di dalam sistem.

Indodax berhasil memulihkan operasinya dalam waktu sekitar 80 jam. Oscar mengklaim bahwa perusahaan tidak hanya pulih dari sisi operasional tetapi juga memastikan likuiditas tetap terjaga.

“Dengan cadangan aset kripto kami yang melebihi 100% dari total saldo pengguna, kami ingin memastikan bahwa semua pengguna dapat memiliki keyakinan penuh bahwa dana mereka aman,” tutup Oscar.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles