11.1 C
New York
Tuesday, April 22, 2025

Buy now

Pelaku Industri Indonesia Siap Terapkan Teknologi 5G dan AI

TEKNOBUZZ – Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Asosiasi IOT Indonesia (ASIOTI) dan Bisnis Indonesia Intelligence Unit (BIIU) ditemukan bahwa, mayoritas pelaku industri di Indonesia siap untuk menerapkan teknologi 5G dan AI.

Hasil survei yang diluncurkan pada forum diskusi publik bertajuk 5G is Now – “Opening the Gateway to Future Growth and Development” ini melibatkan 20 CEO & CTO dari 11 industri vertikal.

CEO dan CTO dalam survei ini merupakan perwakilan dari berbagai perusahaan dengan kisaran valuasi Rp12,01 triliun hingga Rp319,360 triliun dari sektor pertanian, infrastruktur jalan, manufaktur, pertambangan, dan infrastruktur digital, yang diperkirakan akan sangat membutuhkan teknologi 5G untuk menjalankan bisnis.

Kepala Riset BIIU , Dias Rima Sutiono mengatakan berdasarkan hasil survei, 95% CEO dan CTO menyatakan siap untuk menerapkan teknologi 5G dan AI. Para CEO dan CTO ini juga berharap internet 5G akan menghasilkan konektivitas yang lebih baik, memenuhi permintaan pelanggan yang semakin peduli dengan sustainability (keberlanjutan), dan membuka peluang kerja sama baru.

Selain itu, 40% CEO dan CTO telah melihat sendiri dampak penerapan internet 5G terhadap efisiensi bisnis, dan sekitar 45% menyebutkan bahwa internet 5G dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk berinvestasi di teknologi AI.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa teknologi 5G dan AI menjadi sangat penting bagi sektor logistik, otomotif, kesehatan, dan pertanian. Keempat sektor industri ini merupakan yang paling membutuhkan konektivitas 5G untuk meningkatkan efisiensi, menerapkan fitur IoT yang canggih, dan melakukan analisis data secara real-time.

Para CEO dan CTO yang disurvei juga menekankan perlunya cakupan 5G yang komprehensif di daerah terpencil dan akses internet berkecepatan tinggi.

Perusahaan yang disurvei juga telah mengalokasikan anggaran dalam jumlah yang beragam untuk penerapan, pengoperasian, dan pengelolaan teknologi 5G dan AI. Sebagian besar mengalokasikan anggaran hingga 40% untuk implementasi dan operasional, sedangkan beberapa perusahaan lainnya mengalokasikan lebih dari 40%.

Para CEO dan CTO telah menyadari bahwa teknologi 5G dan AI memiliki dampak yang signifikan terhadap bisnis. Mereka meyakini bahwa kedua teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi bisnis, membantu pengambilan keputusan dan penerapan otomatisasi dengan cerdas, serta meningkatkan pengalaman pelanggan. Mereka juga memprediksi 5G akan menjadi platform yang bermanfaat untuk memfasilitasi inovasi di masa depan.

“Pada dasarnya, survei kami menunjukkan kesiapan industri Indonesia untuk mulai menerapkan teknologi 5G dan AI. Namun, masih ada berbagai tantangan yang perlu diatasi, seperti biaya, kompatibilitas teknologi, dan kesenjangan keterampilan” ujar Dias Rima Sutiono, Kepala Riset BIIU.

Lebih lanjut disampaikan Dias, Pemerintah dan stakeholder industri perlu berkolaborasi untuk memastikan bahwa teknologi 5G ini dapat mencakup area yang luas, menetapkan peraturan yang mendukung, dan mendorong penggunaan teknologi ini di berbagai sektor.

Baca juga: Satelit SATRIA-1 Berhasil Mengorbit di Langit Papua

Berdasarkan survei tersebut, ASIOTI mengungkapkan masih ada berbagai tantangan dalam penerapan teknologi 5G dan AI di Indonesia, seperti Pembangunan Infrastruktur yang memerlukan biaya besar untuk melakukan upgrade teknologi dan mengembangkan infrastruktur yang kuat dan andal untuk mendukung penerapan teknologi 5G dan AI. Mereka juga menekankan pentingnya cakupan yang luas dan kapasitas jaringan yang memadai di berbagai wilayah di negara ini.

Selain itu persoalan yang dihadapinjuga terkait kesenjangan keterampilan dan Bakat. Survei ini mengungkapkan masih ada kesenjangan keterampilan dalam angkatan kerja yang mampu memanfaatkan dan mengelola teknologi 5G dan AI secara efektif. Para CEO dan CTO juga menyatakan perlunya program pelatihan khusus dan pendidikan untuk menjembatani kesenjangan ini.

Yang tidak kalahbpenting juga adalah Kerangka Peraturan. Masih ada kekhawatiran terkait kerangka regulasi seputar teknologi 5G dan AI. Para CEO dan CTO menekankan bahwa penerapan teknologi 5G dan AI memerlukan regulasi dan kebijakan yang jelas.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles