TEKNOBUZZ – Indonesia semakin menunjukkan taringnya di industri game global melalui ajang Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) 2025. Acara ini berhasil mencatat potensi kemitraan bisnis global senilai Rp1,2 triliun (sekitar 75 juta dolar AS) sejak pertama kali diselenggarakan pada 2021 lalu.
Mengusung tema “Accelerating Southeast Asia’s Creative Power”, IGDX 2025 menjadi ajang pertemuan antara ratusan pengembang gim lokal dengan penerbit, investor, dan media internasional. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid menegaskan bahwa Indonesia kini menjadi pusat baru inovasi kreatif di kawasan Asia Tenggara.
“Indonesia dan Asia Tenggara telah menjadi pusat baru inovasi kreatif dan digital global,” ujar Meutya seperti dikutip situs resmi Komdigi.
Sejak 2021 hingga 2024, IGDX telah memfasilitasi lebih dari 3.500 pertemuan bisnis antara pengembang lokal dan mitra global melalui program seperti IGDX Bootcamp, IGDX Academy, IGDX Career, IGDX Business, dan IGDX Conference.
IGDX 2025 juga menampilkan pameran karya pengembang gim lokal, sesi bisnis, serta forum kolaboratif untuk memperkuat koneksi antara pelaku industri nasional dan internasional.
Baca juga: Komdigi: Blokir IMEI untuk Perlindungan Ponsel Hilang, Bukan Balik Nama!
Sementara itu, industri game kini berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional dengan nilai mencapai Rp71 triliun per tahun. Ini didukung lebih dari 2.000 pengembang dan penerbit aktif di berbagai daerah di Indonesia.
Berdasarkan data terbaru Komdigi, Indonesia juga menempati peringkat keempat dunia dengan lebih dari 154 juta pemain game, atau sekitar 40 persen dari total pemain di Asia Tenggara.
IGDX telah berkembang sejak 2019 menjadi program akselerasi industri gim paling berpengaruh di Asia Tenggara. Kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas menjadi kunci terbentuknya ekosistem digital yang kuat.
“Kini saatnya Asia Tenggara bangkit sebagai kekuatan kreatif global. IGDX adalah bukti nyata bahwa kolaborasi bisa menjadikan Indonesia pemimpin di industri gim,” tutup Meutya.