TEKNOBUZZ – Roblox menjadi salah satu platform game terbesar bagi anak dan remaja sejak diluncurkan pada dua ribu enam. Tidak hanya sekadar permainan, Roblox adalah platform yang memungkinkan siapa saja membuat dan membagikan game menggunakan Roblox Studio. Dengan jutaan jenis game dan puluhan juta pengguna aktif setiap hari, Roblox menawarkan pengalaman sosial yang unik sekaligus menantang bagi orang tua untuk menjaga keamanan anak.
Mengingat sejauh ini, banyak konten game yang mengandung kekerasan, sex dan lainnya yang tidak pantas dimainkan oleh anak-anak dan butuh pengawas orang tua. Karena pemain Roblox di seluruh dunia, termasuk Indonesia didominasi oleh anak-anak.
Bahkan pihak Roblox sendiri sudah sepakat dengan Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk bekerja sama dengan Indonesia Game Rating System (IGRS) dalam meninjau klasifikasi gim dan melakukan penyesuaian bila diperlukan, sebagai wujud dukungan terhadap pengembang gim lokal. Tujuannya untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas mereka lihat dan mainkan.
Baca juga: Akhirnya, Roblox Sepakat Lindungi Anak Indonesia
Salah satu hal penting dalam bermain Roblox adalah memahami kontrol orang tua (parental controls). Melalui fitur ini, orang tua dapat mengatur daftar teman, membatasi waktu bermain, mengatur pengeluaran, hingga memilih tingkat konten mulai dari Minimal, Mild, Moderate, hingga Restricted. Anak di bawah sembilan tahun, misalnya, hanya dapat mengakses kategori Minimal atau Mild kecuali orang tua melakukan perubahan.
Selain itu, Roblox juga menyediakan filter percakapan yang otomatis menyesuaikan usia pemain. Anak di bawah tiga belas tahun tidak dapat menggunakan Platform Chat atau mengirim pesan pribadi, kecuali orang tua mengaktifkannya secara khusus. Fitur ini membantu mencegah anak terpapar bahasa kasar atau interaksi yang tidak pantas.
Agar lebih aman, berikut beberapa tips bagi orang tua untuk melindungi anak-anak dari konten dewasa dan kekerasan yang ada di game Roblox.
1. Awasi saat anak bermain, khususnya pada tahap awal. Diskusikan game yang dimainkan dan dengan siapa mereka berinteraksi.
2. Baca aturan komunitas bersama anak agar mereka memahami pentingnya menjaga etika digital.
3. Ajarkan cara memblokir dan melaporkan pemain jika terjadi perundungan atau perilaku mencurigakan.
4. Lindungi data pribadi dengan mengajarkan anak membuat kata sandi yang kuat dan tidak membagikannya kepada siapapun.
5. Bahas risiko perilaku predator online dan dorong anak untuk segera melapor jika menerima ajakan mencurigakan.
Dengan komunikasi terbuka, pemanfaatan kontrol orang tua, dan pembiasaan etika digital sejak dini, anak dapat menikmati Roblox dengan lebih aman sekaligus belajar keterampilan sosial positif di dunia virtual.
