TEKNOBUZZ – Canon EOS R8 hadir sebagai kamera mirrorless full-frame ringan namun bertenaga, menjadi pilihan ideal bagi kami tim Teknobuzz ID untuk mengabadikan perjalanan dokumentasi sejarah Teknobuzz ID dalam program TechPedisi: “Menelusuri Jejak Kemerdekaan” di Yogyakarta dalam bentuk foto dan video.
TechPedisi: “Menelusuri Jejak Kemerdekaan” adalah sebuah program ekspedisi digital yang menghadirkan pengalaman berbeda dalam memahami sejarah bangsa. Program ini memadukan semangat kemerdekaan dengan kecanggihan teknologi modern seperti smartphone dan lainnya, sehingga generasi muda yang melek teknologi dapat lebih dekat dengan perjalanan sejarah Indonesia.
Dalam program perdana ini, Teknobuzz ID mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah di kota Yogyakarta. Destinasi sejarah yang ada di kota Yogyakarta yang kami kunjungi kali ini diantaranya Museum Benteng Vredeburg, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Kraton Jogja), Tugu Jogja, dan Gedung Agung.
Keempat destinasi sejarah tersebut kami pilih karena merupakan tempat bersejarah yang memiliki kaitan dengan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia dan tempat ikonik di Yogyakarta. Melalui kunjungan ke situs-situs bersejarah dan pendokumentasian perjalanan menggunakan smartphone, drone, wearables, hingga teknologi kendaraan otomotif, program ini membawa sejarah lebih dekat kepada generasi digital Indonesia.
Dengan pendekatan konten yang ringan, visual, edukatif, dan kreatif, sejarah bisa dihadirkan secara lebih relevan dan menarik. Konten tersebut ditayangkan di website, YouTube, Instagram, hingga TikTok Teknobuzz ID.
Apalagi Canon EOS R8 memiliki sederet fitur unggulan seperti sensor full-frame 24,2 MP, perekaman video 4K 60p dengan kualitas detail tajam, autofokus canggih dengan deteksi mata, kemampuan pemotretan beruntun hingga 40 frame per detik, dan desain ringkas serta ringan. Inilah yang menjadi alasan kami menggunakan Canon EOS R8.
Saat mengabadikan destinasi sejarah di Yogyakarta menggunakan Canon EOS R8, kami juga menggunakan lensa RF 24-240mm untuk kebutuhan zoom fleksibel dan RF 15-35mm f/2.8L IS USM untuk wide-angle. Penasaran dengan kemampuan Canon EOS R8 dalam mengabadikan momen bersejarah di Yogyakarta dalam program TechPedisi: “Menelusuri Jejak Kemerdekaan”? Berikut Review Canon EOS R8.
Review Canon EOS R8
Baca juga: Canon Jalin Kerja Sama dengan IKJ Tingkatkan Kompetensi di Bidang Film dan Fotografi
Desain Ringkas, Mudah Dibawa
Dengan bobot hanya ±461 gram, Canon EOS R8 terasa ringan digenggam selama perjalanan panjang mengelilingi destinasi sejarah di Yogyakarta. Dimensi ringkasnya membuat kamera ini tidak membebani kami, baik saat dibawa ke dalam ruangan museum maupun ketika menjelajah area luar seperti Tugu Jogja.
Sealin itu, tata letak tombol dan sakelar telah didesain ulang, membuat kami lebih nyaman dalam mengambil foto dan video. Selain itu, tuas khusus untuk beralih cepat antara mode foto dan video telah ditambahkan, sehingga kami dapat melakukannya tanpa menggunakan tombol mode.
Dengan begitu banyak pustaka fitur dan pengaturan dalam menu kamera, EOS R8 memudahkan kami untuk memahami berbagai fitur dengan panduan visualnya. Panduan mode pemotretan, memberikan penjelasan singkat tentang mode yang dipilih serta contoh gambarnya.
Terdapat panduan fitur yang menampilkan deskripsi singkat tentang fungsi dan pengaturan layar. Ringkas namun kokoh, kamera ini tetap nyaman digunakan meski berpindah-pindah lokasi seharian penuh.
Review Kemampuan Kamera EOS R8 Menangkap Objek Foto dan Video
Dibekali sensor CMOS full-frame 24,2MP dengan sensor CMOS full-frame 24,2 megapiksel EOS R8 yang dipasangkan dengan prosesor gambar DIGIC X, EOS R8 mampu menangkap detail arsitektur objek seperti Tugu Jogja dan lainnya dengan hasil foto yang tajam dan detail. Dynamic range yang luas menjaga detail tetap terjaga meski di bawah cahaya terik atau area dengan bayangan pekat.
Dengan sensitivitas minim cahaya hingga EV -6,5 dan ISO hingga 102.400, kami dapat menangkap gambar yang memukau, bahkan saat bekerja dalam kondisi minim pencahayaan. Teknologi Dual Pixel CMOS AF II dan EOS iTR AF X terbukti mampu melacak subjek dengan cepat, baik saat merekam suasana ramai di area wisata maupun menangkap ekspresi narator dalam video. Fokus tetap stabil dalam kondisi apapun.
Berikut hasil foto dari Canon EOS R8:
Selain itu, saat kami berkonsentrasi untuk membingkai bidikan secara sempurna, EOS iTR AF X (Intelligent Tracking & Recognition Autofocus) akan secara otomatis mendeteksi dan melacak subjek yang bergerak. Kamera secara otomatis dapat mengikuti mata, kepala, atau tubuh saat subjek bergerak, berubah posisi, atau bahkan saat terhalangi sebagian.
Kemampuan merekam video 4K 60p oversampled dari 6K menjadi senjata utama saat mendokumentasikan suasana objek sejarah di Yogyakarta. Warna natural khas Canon berpadu dengan Canon Log 3, memberi fleksibilitas besar untuk proses color grading.
Mengandalkan kombinasi Movie Digital IS dan stabilisasi pada lensa RF, rekaman tetap stabil meski dilakukan secara handheld. Hal ini terasa saat merekam perjalanan kaki menuju Tugu Jogja, hasil video tetap mulus tanpa guncangan berlebih.
Hasil rekaman pun terasa sinematis, yang sangat cocok untuk mengemas konten video dokumenter bertema sejarah. Dan kebetulan sekali konten video TechPedisi: “Menelusuri Jejak Kemerdekaan” bersifat dokumenter.
Kegunaan Lensa RF 24-240mm dan Lensa RF 15-35 mm
Lensa Canon RF15-35mm f/2.8L IS USM adalah lensa zoom sudut ultra wide dengan aperture konstan f/2.8 full-frame pertama dari Canon yang dilengkapi dengan image stabilisation (IS). Ini menjanjikan efek stabilisasi gambar hingga setara 5 stop kecepatan rana, yang sangat mendukung pemotretan genggam dalam kondisi rendah cahaya.
Saat berkeliling kota Yogyakarta, lensa wide RF 15-35mm memberikan sudut pandang luas dengan hasil tajam dari tepi ke tepi. Bukaan f/2.8 dan dukungan Image Stabilization 5 stop memastikan foto tetap jernih, bahkan dalam kondisi pencahayaan redup di dalam ruangan.
Sementara lensa Canon RF 24-240mm adalah lensa zoom all-in-one (serbaguna) dari Canon untuk kamera mirrorless dengan dudukan RF, yang menawarkan rentang fokus 10x dari sudut lebar (24mm) untuk lanskap hingga telefoto jarak jauh (240mm) dalam bodi yang ringkas. Sehingga cocok untuk berbagai skenario fotografi seperti lanskap, potret, dan foto subjek yang jauh.
Ketika membutuhkan jangkauan zoom panjang, misalnya menangkap detail objek manusia atau benda, RF 24-240mm menjadi solusi serbaguna. Lensa ini menghadirkan fleksibilitas 10x zoom tanpa harus sering berganti lensa, sehingga efisien untuk perjalanan dokumentasi yang dinamis.
Berbagi Konten dengan Mudah
Dengan dukungan Wi-Fi dan Bluetooth, foto serta video dapat langsung dipindahkan ke smartphone untuk kebutuhan update media sosial. Bagi kami jurnalis sekaligus konten kreator yang perlu membagikan momen secara instan, fitur ini sangat membantu.
Kesimpulan Review Canon EOS R8
Canon EOS R8 bersama lensa RF 15-35mm dan RF 24-240mm terbukti menjadi kombinasi ideal untuk mendokumentasikan destinasi sejarah di Yogyakarta, baik foto maupun video. Ringan, fleksibel, dan bertenaga, kamera ini mampu menghasilkan foto detail serta video cinematic dengan stabilitas tinggi. Bagi fotografer maupun videografer yang sering berpindah lokasi namun membutuhkan kualitas premium, EOS R8 adalah pilihan tepat yang memadukan portabilitas dan performa profesional.
Canon EOS R8 (body only) dapat dibeli melalui official partner seperti PT Datascrip di Datascripmall ID dengan harga Rp19.999.000. Lensa Canon RF 24-240mm dapat dibeli di Datascripmall ID atau tempat lainnya dengan kisaran harga Rp17 jutaan. Sementara lensa Canon RF 15-35mm dipasarkan dengan harga mulai dari Rp37 jutaan.
Berikut video TechPedisi: “Menelusuri Jejak Kemerdekaan” yang dapat disaksikan di channel YouTube Official Teknobuzz ID yang sebagian besar diambil menggunakan Canon EOS R8 bersama lensa RF 15-35mm dan RF 24-240mm dipadukan dengan Xiaomi Redmi Note 14 5G:
