15.2 C
New York
Wednesday, October 15, 2025

Buy now

Inovasi Teknologi Perkuat Hilirisasi Riset Pangan Jadi Fokus Kemdiktisaintek

TEKNOBUZZ – Data Global Innovation Index 2024 menempatkan Indonesia di peringkat 54 dari 133 negara, dengan capaian publikasi ilmiah dan kolaborasi riset yang masih tertinggal. Menurut Pemerintah Republik Indonesia (RI), kondisi ini menjadi alarm untuk memperkuat jembatan antara dunia riset dan industri agar hasil penelitian memberi dampak sosial dan ekonomi yang terukur.

Untuk itu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dalam situs resminya, menegaskan pentingnya hilirisasi riset agar hasil penelitian tidak berhenti di laboratorium, melainkan hadir nyata dalam kehidupan masyarakat. Langkah ini ditunjukkan lewat kerja sama strategis dengan PT FKS Group, yang salah satu fokusnya adalah inovasi pangan lokal.

Dalam kerja sama yang ditandatangani pada 26 Agustus lalu, Kemdiktisaintek bersama PT FKS Group menyiapkan program implementatif seperti uji coba teknologi, peningkatan kapasitas SDM, hingga pengembangan model bisnis inovatif.

Namun, yang menarik perhatian adalah upaya menghadirkan hasil riset dalam wujud nyata lewat Tempe Park. Tempe Park sendiri merupakan sebuah sarana edutainment yang menggabungkan pangan, gizi, dan sains pangan.

Tempe Park diposisikan sebagai living lab, tempat riset pangan bisa langsung diuji dan dikembangkan menjadi produk turunan kedelai bernilai tambah. Lebih jauh, fasilitas ini juga melatih UMKM produsen tempe agar mengadopsi teknologi produksi higienis dan efisien sehingga produk lokal memiliki daya saing lebih tinggi.

Baca juga: Indonesia-AS Perkuat Kerjasama di Bidang Pendidikan, Riset dan Teknologi

“Pemanfaatan saintek melalui pangan lokal seperti tempe adalah contoh bagaimana riset bisa masuk ke masyarakat. Dari sini, kita tidak hanya bicara soal penelitian, tetapi juga peningkatan kesejahteraan,” ujar Country Head PT FKS Group, Yanuar Samron.

Kemdiktisaintek menilai, model seperti Tempe Park bisa diperluas ke sektor lain, seperti energi terbarukan dan lingkungan. Dengan dukungan industri, riset tidak lagi menjadi dokumen akademik semata, melainkan solusi nyata bagi kebutuhan publik.

Melalui kolaborasi ini, Pemerintah RI berharap ekosistem riset Indonesia semakin berkelanjutan, sekaligus memperkuat daya saing nasional lewat inovasi berbasis kearifan lokal.

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles