TEKNOBUZZ – Program pemberdayaan perempuan pelaku UMKM berbasis teknologi, SisBerdaya dan DisBerdaya, kembali mencatat tonggak penting. Memasuki tahun ketiga, kolaborasi antara DANA dan Ant International ini berhasil menggaet lebih dari 5.000 peserta perempuan pelaku usaha serta lebih dari 100 pelaku UMKM disabilitas perempuan, sebelum akhirnya memilih 35 pemenang yang dinilai sukses memanfaatkan teknologi digital—terutama kecerdasan buatan (AI)—untuk mengembangkan usaha.
Mengusung tema “Memajukan Bisnis dengan Teknologi”, penganugerahan tahun ini berlangsung di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, sebagai ajang apresiasi bagi para perempuan inspiratif dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Papua.
Para peserta mendapatkan pelatihan hybrid dengan kurikulum lengkap, mulai dari Business Model Canvas, pembayaran digital, digital marketing, hingga pemanfaatan AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis.
“Sebelum ikut SisBerdaya, saya hanya menjual produk ke tetangga sekitar tanpa tahu cara memasarkan online. Sekarang saya bisa memasarkan lewat media sosial dan marketplace, pesanan pun meningkat, dan saya lebih percaya diri,” ungkap Iis Sadiyah, pemilik Alfazza Farm dan pemenang Area 3 (Jabodetabek).
Peserta SisBerdaya tahun ini naik 176% dibanding 2024, sementara DisBerdaya, yang fokus pada pemberdayaan perempuan penyandang disabilita, tumbuh empat kali lipat.
Kepala Direktorat Inklusi Keuangan OJK, Rony Ukurta Barus, menegaskan bahwa pendekatan berbasis komunitas yang diusung program ini telah menciptakan dampak nyata dan terukur bagi ekonomi inklusif.
Total 750 juta rupiah diberikan kepada para pemenang untuk mendukung pengembangan usaha, peningkatan kapasitas, dan adopsi teknologi. Penilaian didasarkan pada kualitas proposal bisnis, dampak sosial, strategi pertumbuhan, dan pemanfaatan teknologi digital.
CEO dan Co-Founder DANA, Vince Iswara, menyoroti bahwa 64% pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan, sehingga kesetaraan akses teknologi menjadi kunci agar mereka dapat naik kelas.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wilson Siahaan dari Ant International menambahkan, transformasi digital tidak hanya menggerakkan ekonomi keluarga tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan membuka peluang baru.
Pemenang yang Menginspirasi
Beberapa juara pertama yang mencuri perhatian antara lain:
Novita Wisudawati (Rendang Ikan Pak Ombak) – Melestarikan kuliner khas Riau sambil memanfaatkan limbah menjadi produk ramah lingkungan.
- Gek Nanda Putri Dana Asih (By Ash Jewelry) – Aksesoris handmade dari Lombok yang elegan sekaligus aman untuk kulit sensitif.
- Bella Citra Ananda (Bonpy) – Abon khas Lombok yang memberdayakan petani, nelayan, dan perempuan produktif lokal.
- Dewi Winarti Roro Shanti (Dewijaya Care) – Produk perawatan tubuh organik yang mengusung keselarasan manusia dan alam.
- Afifah Luthfiyyah (Stafi Food) – Makanan sehat yang melibatkan pekerja disabilitas dan komunitas autoimun.
Program ini disebutkan terbukti menjadi wadah penting bagi perempuan Indonesia untuk mengembangkan bisnis berbasis teknologi. Dengan jangkauan ke tiga wilayah utama—Sumatera & Kalimantan & Jawa (Area I), Sulawesi & Bali & NTT/NTB & Papua (Area II), serta Jabodetabek (Area III)—SisBerdaya dan DisBerdaya menunjukkan bahwa perempuan, termasuk yang dari kelompok disabilitas, siap memimpin transformasi ekonomi nasional.


