TEKNOBUZZ – Lewat Galaxy S25 Series Samsung mengaku menetapkan standar baru dalam industri teknologi dengan mengedepankan komitmen keberlanjutan, karena setiap inovasi yang dihadirkan jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan sebelumnya.
Pengembangan inovasi ini disebutkan tak lepas dari tujuan Samsung untuk menghadirkan lompatan inovasi dan menciptakan masa depan yang lebih baik tanpa mengorbankan performa dan device yang premium. Galaxy S25 Series menjadi smartphone pertama yang menggunakan kobalt daur ulang dan menghadirkan siklus hidup produk yang semakin.
“Galaxy S25 Series menegaskan komitmen kami dalam mendukung kelestarian sumber daya planet dengan meningkatkan sirkularitas dan umur perangkat yang lebih panjang. Kami fokus mengintegrasikan bahan daur ulang ke dalam smartphone ini tanpa mengorbankan kualitas dan pengalaman penggunaan Galaxy AI yang semakin ditingkatkan,” ujar Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia.
Lebih lanjut disampaikan Ilham, semua itu dibuktikan dengan hadirnya Galaxy S25 Series sebagai perangkat Galaxy pertama yang menggunakan kobalt daur ulang yang bersumber dari baterai smartphone Galaxy lainnya yang sudah tidak terpakai selama proses manufaktur yang tentunya dengan proses dan quality control terbaik.
Berikut ini beberapai hal unik dibalik pengembangan Galaxy S25 Series yang ternyata punya banyak komponen ramah lingkungan? Berikut ini beberapa informasinya!
Material daur ulang
Desain yang mempesona dari Galaxy S25 Series tak lepas dari pendekatan yang lebih sirkular dalam pengembangannya. Dari waktu ke waktu, Samsung terus meningkatkan penggunaan bahan daur ulang pada perangkat yang diluncurkan. Di mana, Galaxy S25 Series ini menggunakan sekitar 15 persen bahan daur ulang dari berat keseluruhan perangkat tersebut.
Salah satu penggunaannya tercermin pada aluminium armor yang disematkan pada bingkai logam Galaxy S25+ dan Galaxy S25. Ini menjadi inovasi pertama kali yang dilakukan Samsung sehingga pada model Galaxy S25+ dan S25, seluruh komponen eksternal kini mengandung setidaknya satu bahan daur ulang, termasuk layar depan, kaca belakang, tombol volume, tombol samping, tray SIM, dan rangka aluminium armor.
Hal menarik lainnya, Galaxy S25 Series hadir dengan kemasan yang 100% terbuat dari material kertas daur ulang. Ini merupakan langkah besar Samsung dalam mendukung sustainability.
Meskipun kemasan telah berubah, ketahanan dan keamanan produk tetap terjaga, sehingga pengguna tetap mendapatkan pengalaman unboxing yang premium. Dengan inovasi tersebut, kamu tetap bisa mendapatkan pengalaman smartphone premium, dilengkapi dengan desain kokoh sekaligus lebih ramah lingkungan.
Baterai yang ramah lingkungan
Galaxy S25 Series juga memiliki kemampuan efisiensi daya tahan baterai yang lebih maksimal. Hal ini didukung dengan penggunaan chipset dari fabrikasi 4nm ke 3nm. Selain itu, terdapat juga inovasi eksklusif bernama ProScaler pada chipset Snapdragon Elite 8 for Galaxy yang diintegrasikan dengan smartphone ini sehingga memungkinkan efisiensi daya yang baru dan lebih ditingkatkan dibanding generasi pendahulunya.
Jika berbicara tentang peningkatan performa, ternyata penggunaan baterai dalam device ini juga tak melupakan elemen keberlanjutan. Dengan kapasitas mencapai 5.000 mAh pada varian Galaxy S25 Ultra, Samsung menggunakan minimal 50% kobalt daur ulang yang bersumber dari perangkat Galaxy terdahulu yang tidak terpakai selama proses manufaktur. Proses ini dilakukan melalui beberapa fase manufaktur sehingga dapat memulihkan nilai penggunaan kobalt dari baterai yang sudah digunakan.
Dengan demikian, pengguna dapat menikmati baterai yang lebih tahan lama, lebih efisien, dan berkontribusi dalam mengurangi limbah secara global. Upaya ini pun menjadi inovasi besar yang dilakukan Samsung dalam meningkatkan sirkulitas, mengurangi sampah elektronik, dan melestarikan sumber daya alam.